Wilayah Indonesia
sebagian besar adalah perdesaan dengan mata pencaharian penduduk bekerja di
sektor pertanian. Sayangnya, jumlah penduduk miskin terbesar juga terdapat di
perdesaan.
Beberapa Negara dewasa
ini telah mengembangkan kepariwisataan sampai ke desa-desa dengan memajukan
potensi lokal. Pariwisata diharapkan dapat memberikan peningkatan pendapatan
dan penyerapan tenaga lokal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Indonesia
memiliki berbagai sumber daya alam dan budaya yang dapat menjadi daya tarik
pariwisata. Salah satu yang juga dapat menjadi daya tarik adalah desa
tradisional yang dikembangkan menjadi desa wisata.
Pengentasan kemiskinan saat ini menjadi isu utama yang direkomendasikan
United Nations World Tourism Organization (UNWTO),
bekerjasama dengan pemerintah dan dengan keikutsertaan seluruh lapisan
masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan PBB mewujudkan MDG’s
(Millenium Development Goals) untuk secara bertahap mengurangi kemiskinan
secara komprehensif (Frangialli, 2006). PBB mencanangkan program MDGs pada
September 2000 dan menjadikan masalah kemiskinan dan aksi pengentasannya
menjadi wacana dan agenda prioritas negara-negara di dunia, terutama yang ikut menandatangani
deklarasi MDGs. PBB menargetkan untuk dapat menghapuskan separuh jumlah
penduduk miskin di dunia pada tahun 2015 mendatang. UNWTO, Badan PBB yang
bergerak di bidang kepariwisataan, dan lembaga terkait lainnya turut pula
mengampanyekan pariwisata sebagai salah satu alat untuk memerangi kemiskinan.
Beberapa
Negara dewasa ini telah mengembangkan kepariwisataan sampai ke desa-desa dengan
memajukan potensi lokal. Pariwisata diharapkan dapat memberikan peningkatan
pendapatan dan penyerapan tenaga lokal, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Di Indonesia, pariwisata telah mendukung pencapaian hasil dan
kemajuan yang ditunjukkan dengan meningkatnya penerimaa PDB. Dari sisi devisa,
tahun 2008 sektor pariwisata menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa
terbesar nasional setelah minyak dan gas bumi, minyak kepala sawit, dan karet
olahan.
Melihat besarnya peran dan kontribusi pariwisata
bagi negara, banyak negara menjadikan kepariwisataan sebagai salah satu sektor
andalan dalam perekonomian suatu bangsa. Meskipun telah terjadi beberapa
peristiwa yang sempat memberikan dampak negatif pada pariwisata, seperti adanya
bencana tsunami dan gempa bumi yang memorakporandakan destinasi pariwisata,
ancaman terorisme serta dampak flu burung, namun perlahan-lahan saat ini
kepariwisataan, terutama nasional, berangsur-angsur pulih kembali.
Pemulihan kembali Kepariwisataan nasional tidak lepas dari usaha
pemerintah untuk menjadikan pembangunan di bidang kepariwisataan sebagai salah
satu cara dalam mengurangi kemiskinan. Pembangunan kepariwisataan tersebut
salah satunya adalah dengan pengembangan wisata yang mengikutsertakan komunitas
lokal. Meskipun demikian, masih banyak pihak yang menyangsikan bahwa
pengembangan kepariwisataan dapat memberikan kontribusi yang secara signifikan
memberikan peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Paket wisata yang
ditawarkan kepada wisatawan pun menjadi beragam, guna mengembangkan
diversifikasi produk/paket. Wisata budaya menjadi salah satu yang diminati
wisatawan, karena selain menikmati keindahan panorama alam, juga dapat
menyaksikan keunikan tradisi masyarakat yang dikunjungi.
Hari
Pariwisata Dunia (World Tourism Day) ditetapkan oleh United Nation World
Tourism Organization (UNWTO) dan dirayakan setiap tanggal 27 September. World
Tourism Day 2014 mengangkat tema “Tourism and Community Development.” Hari
Pariwisata Dunia merupakan momentum penting untuk mengembangkan potensi
pariwisata, khususnya di daerah Bandung dan area sekitarnya. Bandung merupakan
salah satu destinasi wisata di Indonesia karna merupakan Ibukota Provinsi Jawa
Barat, selain itu bandung juga memiliki keadaan alam yang bisa dibilang indah
dan baik untuk dijadikan objek wisata.
Selain
sebagai kota yang mengalami moderinisasi, bandung juga tetap menjaga kearifan
lokalnya. Sehingga banyak didirikan kampung desa di daerah Bandung. Pengembangan wisata
pedesaan dan desa wisata sebagai aset pariwisata menjadi alternatif yang
dipandang sangat strategis, khususnya terkaitnya dengan keragaman budaya dan
keunikan alam di Bandung. Pengembangan wisata pedesaan dan desa wisata dianggap
membuka peluang kunjungan, meminimalkan gelombang urbanisasi dan menciptakan
aktifitas ekonomi di pedesaan sehingga akan dapat menjadi ide yang efektif
dalam mendorong pengembangan bidang sosial budaya dan ekonomi masyarakat
pedesaan khususnya di bidang kepariwisataan.
Banyak sekali desa di
Bandung yang memiliki penduduk yang masih memegang teguh tradisi dan budaya
asli, alam dan lingkungan dan masih terjaga kelestariannya. Hal ini merupakan modal
utama dalam pendirian atau pembentukan desa wisata yang harus dilengkapi
berbagai fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan kepariwisataan, untuk
memberi kemudahan para pengunjung. Salain sebagai sarana rekreasi, desa wisata
di Bandung juga memiliki fungsi edukatif yang mengajarkan tentang kebudayaan
lokal sunda. Sehingga warga Bandung yang tinggal di pusat Kota tidak kehilangan
jati dirinya sebagai orang sunda yang berbudaya.
Selain itu tujuan
didirikannya desa wisata adalah untuk meningkatkan pendapatan warga di desa
tersebut, dan juga untuk pemerataan penduduk di daerah Bandung, karena dengan
ini dapat meminimalisir angka perpindahan penduduk ke pusat Kota.
Salah satu Desa Wisata
di Bandung adalah Kampung
Seni dan Wisata Manglayang yang
berada di desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Kampung Seni dan
Wisata Manglayang merupakan tempat untuk menikmati seni dan budaya Sunda dalam
nuansa alam dan tradisi bersahaja. Kampung seni ini tepat berada di kaki Gunung
Manglayang dengan luas 1,8 hektar. Setiap malam minggu tempat ini menyajikan
beragam pertunjukan budaya Sunda. Pekan pertama pertunjukan wayang golek,
pekan kedua
seni benjang, pekan
ketiga ketuk tilu, dan pekan keempat menampilkan seni
tradisional dan modern misalnya pop Sunda. Acara digelar dari pukul 8 malam
hingga tengah malamnya.
Selain
pertunjukan tradisional tempat ini juga mengenalkan beragam permainan
tradisional untuk anak-anak misalnya permainan egrang. Sebuah alat
permainan tradisional berjalan sambil naik potongan bambu dengan pijakan kaki
berketinggian sekitar setengah meter di atas tanah. Ada juga mainan gasing kayu
atau bermain karet gelang. Permainan bedil-bedilan juga dapat
dilakukan dengan memanfaatkan kertas basah sebagai peluru lalu dimasukkan ke
potongan bambu kecil.
Namun
sangat disayangkan kita masih sulit mencari desa wisata atau komunitas wisata
di daerah Bandung. Hal itu karena jumlahnya yang masih sedikit, serta
kebanyakan wisatawan lokal dan mancanegara hanya mencari destinasi wisata yang
modern di pusat kota. Hal itu dapat mengancam kebudayaan sunda khususnya yang
berada di Bandung.
Pada
tahun 2013, pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan pembanguan kampung
Asia-Afrika di kawasan Walini, Kecamatan
Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun rencana ini masih
terkendala masalah masalah lahan yang belum sepenuhnya tersedia. Dalam
perencanaan, Kampung Asia-Afrika akan didirikan diatas lahan kurang lebih 3.000
hektar. Jelas untuk membangun kawasan wisata seluas ini dibutuhkan dana untuk
pembebasan lahan dari masyarakat sekitar, yang saat ini sebagian besar lahannya
masih berupa perkebunan.
Sangat
diharapkan rencana pembangunan Kampung Asia Afrika tersebut dapat segera
direalisasikan. Sebab, keberadaan Kampung Asia Afrika sangat menguntungkan bagi
Pemkab KBB karena dapat menjadi salah satu tujuan wisata dan pendidikan baru.
Hal ini dapat menambah pendapatan daerah Kabupaten Bandung Barat, yang selama
ini hanya mengandalkan dari pertambangan gunung kapur yang suatu saat akan
habis. Kawasan wisata budaya seperti ini sangat diharapkan untuk media belajar
berbasis budaya dan lingkungan.
selain
membangun Kampung Asia Afrika, di kawasan tersebut rencananya akan dibangun
pula kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pembangunan kawasan ibu kota
dan pusat pemerintahan Pemprov Jabar. Jika semua rencana iutu terwujud kawasan
itu akan menjadikan kawasan Cikalongwetan sebagai suatu kawasan terpadu.
Kawasan itu nantinya akan didukung oleh jalan interchange tol Warung Domba yang
juga saat ini tengah dalam perencanaan
Dengan
daya dukung akses jalan tol ke kawasan Walini tersebut, juga akan membuat
kawasan Cikalongwetan secara umum berkembang pesat. Belum lagi, daya dukung
daerah sekitarnya seperti Kecamatan Cipeundeuy yang sudah ditetapkan sebagai
kawasan industri dan perdagangan terpadu sesuai rencana tata ruang dan wilayah
KBB.
Gubernur berharap
agar keinginan ini tidak bertepuk sebelah tangan. Untuk itu, ia mengaku sangat
berharap agar pihak PTPN VIII memberikan respon positif termasuk adanya
kesepahaman dengan investor atau pihak ketiga yang akan membangun kawasan
tersebut.Terima Kasih telah berkunjung ke blog saya, mohon tinggalkan komentar :)