Laman

Minggu, 28 September 2014

Rekreasi Edukatif Yang Memiliki Nilai Historis di Kota Hujan




KEBUN RAYA BOGOR
            Mendengar nama Kebun Raya Bogor atau Bogor Botanical Garden mungkin sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang, khususnya bagi warga Kota Bogor, Jakarta dan daerah penyangga ibukota lainnya seperti depok, bekasi, dll. Kebun Raya Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektaree dan memiliki lebih dari 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu.  Disekitar Kebun Raya Bogor banyak didirikan pusat-pusat keilmuan seperti; Herbarium Bogoriense, museum Etnobotani, Museum Zoologi, Museum Tanah, dan LIPI.
            Berbicara soal sejarah kebun raya Bogor, Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang. Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain. Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama  Lands Plantentuin te Buitenzorg.
            Kini fungsi utama Kebun Raya Bogor selain sebagai daerah resapan air adalah sebagai objek pariwisata utama di Kota Bogor.  Kebun Raya Bogor banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun mancanegara. Alasan utama tempat ini banyak dikunjungi adalah karena letaknya yang berada di pusat kota, berada di sebrang Gedung Balai Kota Bogor. Selain itu juga tempat ini bisa dikatakan sebagai destinasi wisata yang murah, bahkan bagi kalangan menengah kebawah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 106 Tahun 2012, Tanggal 24 Desember 2012, mulai 1 Maret 2013 berlaku tarif masuk bagi pengunjung Kebun Raya Bogor sebagai berikut :
  * Tiket Masuk Rp. 14.000,- / orang.
  * Tiket Khusus Wisatawan Asing Rp. 25.000,- / orang.
  * Kendaraan Keliling Roda 4 Rp. 30.000,-.
  * Parkir Kendaraan Roda 2 Rp. 5.000,-.
  * Tiket Sepeda Keliling Rp. 5.000,-

               Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum) karena saat-saat mendekati mekar akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Bunga ini dapat mencapai tinggi 2m dan merupakan bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.


Amorphophalus titanum Becc
               Namun sangat disayangkan, banyak pohon-pohon tua berumur ratusan tahun yang berada di Kebun Raya Bogor sudah lapuk, terancam tumbang, dan sudah tumbang. Salah satu permasalahannya adalah Bogor memiliki curah hujan yang sanga tinggi di Indonesia bahkan Dunia. Oleh sebab itu Kota Bogor dijuluki sebagai Kota Hujan. Oleh karena curah hujan yang sangat tinggi sering terjadi hujan puting beliung di Kota Bogor, sudah dipastikan setiap terjadi hujan angin akan ada pohon di Kebun Raya Bogor yang tumbang.
               Namun hal ini tidak menurunkan daya tarik dari tempat ini, tempat ini tetap ramai dikunjungi pada akhir pekan bahkan bisa semakin ramai saat musim liburan. Tempat ini bisa menjadi sarana rekreasi dan edukasi, karena selain tempatnya yang indah, sejuk, dan nyaman, tempat ini juga banyak memiliki nilai sejarah.


Tugu Peringatan Reinwardt
                         

Bagi turist asing khusunya dari eropa selain tujuannya mempelajari tumbuhan-tumbuhan di tempat ini, mereka juga ingin melihat sejarah bangsa eropa pernah menjajah di Indonesia

.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar